Konsep, Aliran, dan Sejarah Koperasi

Konsep Koperasi
Menurut Munker dari University of Marburg, Jerman Barat konsep koperasi itu ada dua: konsep koperasi barat dan konsep koperasi sosialis.

1. Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.

2. Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
Sebagai alat pelaksanaan dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi meurpakan bagian dari suatu tata adsministrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan public, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan.


Aliran Koperasi

Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran.
Aliran Yardstick
Aliran Sosialis
Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

Aliran Yardstick 
Aliran ini pada umumnya dijumpai pada Negara-negara yang berideologi kapitalis atau menganut system perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat menjadai kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh system kapitalisme, namun sebenarnya aliran ini menyadari koperasi kurang berperan penting dalam masyarakat. Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat netral dan pengaruh aliran ini cukup kuat, terutama dinegara-negara barat di mana industry berkembang dengan pesat di bawah system kapitalisme, seperti Amerika serikat, Perancis, Swedia dll. 

Aliran Sosialis
Menurut aliran ini, koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Akan tetapi dalam perkembangannya, kaum sosialis kurang berhasil memanfaatkan koperasi bagi kepentingan mereka. Kemudian, kaum sosialis yang diantaranya berkembang menjadi kaum komunis mengupayakan gerakan koperasi sebagai alat komunis itu sendiri. Koperasi dijadikan alat pemerintah dalam menjalankan program-programnya. Dalam hal ini, otonomi koperasi menjadi hilang. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di Negara-negara Eropa Timur dan Rusia.

Aliran Persemakmuran 
 Aliran ini memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Para penganut aliran ini berpendapat bahwa, untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi rakyat terutama yang berskala kecil akan lebih mudah dilakukan apabila melalui organisasi koperasi. Hubungan pemerintah bersifat “kemitraan” dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik . dengan demikian, pemerintah harus terus berupaya untuk menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dan pertumbuhan koperasi di tengah-tengah masyarakat.  


Sejarah Perkembangan Koperasi
Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di inggris, yaitu di kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industry. Pada awalnya, koperasi rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. 

Perkembangan koperasi di Rochdale sangat mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi di inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWA berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja.

Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.

The Women’s Cooperative Guild yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga Negara, dan sebagai konsumen. Kemudian Women Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative College di Manchester  yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama. 

Charles Fourier (1772-1837) Menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan membentuk fakanteres., suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi tanah pertanian seluas  lebih kurang 150 hektar. Namun cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksankan karena pengaruh liberalism yang sangat besar pada waktu itu.

Lois Blanc (1811-1880) dalam bukunya Organization Labour menyusun gagasannya lebih konkrit, dengan mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemorosotan moral, kejahatan , rasis industry, dan pertentangan nasional.

Pada tahun 1884, kaum buruh di perancis menuntut pemerintah untuk melaksankan gagasan Louis Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.
Di samping Negara-negara tersebut koperasi juga berkembang di Jerman yang dipelopori Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen (1818-1888), dan Herman Schulze (1808-1883) di Denmark dan sebagainya.

Sumber :
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga

Komentar